LOVE & LOVE

Mercy of God, Love Divine Rabbi Gone Space & Time

Sunday, November 01, 2009

CINTA

Diposkan oleh a2karim

Tentu diantara anda akan tersenyum dengan membaca artikel ini. Atau ada yang berkata dalam hati si tua lagi gandrung. Saya maklum, namun semua tebakan anda jauh dari prakiraan yang anda prediksikan. Anda tidak yakin? Mari kita simak bersama dengan hati.

Dibentuknya alam semesta ini dengan pola, corak dan aneka ragam di dalamnya dilakukan Tuhan dengan rasa cinta. Cinta Illahi Rabbi. Alam semesta dibentuk tanpa ruang yang berbatas. Alam semesta diisi dengan bintang-bintang yang diantaranya ada yang dikelilingi planet. Keseluruhannya beredar dengan pusat edaran bintang terbesar yang terus membara. Matahari.

Pengisi bintang diciptakannya benda (mahluk) hidup dan benda mati. Termasuk Adam as sebagai ciptaan mahluk Tuhan yang kedua sebagai bapak tubuh manusia yang kita kenal selama ini dengan rasa cinta. Bahkan di bintang lain yang belum pernah kita kenal masih ada mahluk lain ciptaan Tuhan. Agar Tuhan dapat terhubung dengan mahluk ciptaannya, dicari mahluk yang mampu menerima amanahnya, “Kasih dan Sayang”, berupa “Berlian”. Adam as mahluk terpilih yang mampu menerima amanah tsb.

Agar rasa cinta (Kasih dan Sayang) dapat diaplikasikan, maka diciptakan lagi bunda Siti Hawa. Bagaimana ciptakannya bunda tsb tidak ada cerita yang jelas. Tapi yang jelas keberadaan bunda Siti Hawa adalah belahan hati Adam as. Dalam lagendanya, rasa cinta yang membara berakibat termakan buah terlarang (kuldi). Mereka diturunkan ke suatu bintang yang kita kenal selama ini adalah dunia. Adam as diturunkan di pegunungan Himalaya. Tangisan penyesalan dan mohon ampun kepada Illahi Rabbi tiada henti, hingga air mata membentuk sungai Gangga. Pengampunan diberikan. Sedangkan bunda Siti Hawa diturunkan entah dimana. Namun dilegendakan bahwa pertemuan kedua insan ini di padang Arafah. Kasih sayang, cinta kasih terjalin kembali. Satu tambah satu samadengan empat. Total seluruhnya enam.

Cinta Illahi Rabbi mulai berkembang. Cinta Illahi berkembang tidak seluruhnya sesuai harapan. Atau memang rancangan Illahi Rabbi agar bintang ini menjadi ramai?. Cinta berkembang berupa iri hati, pertikaian, permusuhan, peperangan, pembunuhan. Cinta juga berkembang berupa kekuasaan, kebangsawanan, perbudakan. Cinta juga berkembang berupa pelecehan peradaban, pelecehan keyakinan. Disisi lain rasa cinta juga menjadikan anak-anak Adam berbangsa-bangsa, bersuku-suku. Cintapun dijadikan boneka mainan. Keyakinan kepada Tuhan pun berkembang, sesuai anak-anak Adam yang menjadi utusan Nya.

Kini?
Kini kasih sayang, cinta kasih tergantung dari mana sudut mana cara memandangnya. Besarnya rasa cinta untuk membahagiakan keluarga, rasa malu tidak lagi ada di wajah. Bahkan jeruji besi bukan halangan. Kecintaan pada harga diri dapat memicu fitnah, pertikaian, melecehkan martabat, bahkan merenggut jiwa orang lain. Kecintaan pada kekayaan harta memincu penyalah-gunaan kekuasaan, menutup mata terhadap kerusakan lingkungan. Karena cinta, kebohongan dan dusta menjadi makanan empuk di mulut.

Lalu?
Lalu dimana cinta Illahi Rabbi yang dititipkan kepada Adam as? Cinta Illahi Rabbi adalah Kedamaian. Cinta Illahi Rabbi terlukis dalam senyuman di hati.

Salam,
A2Karim

0 komentar:

Post a Comment