Ikhlas atau keikhlasan suatu pelajaran bathiniah yang memerlukan proses. Keikhlasan yang sederhana adalah memaafkan kesalahan sesorang kepada kita. Mungkin ini masih dapat dikatakan "mudah". Kenapa? Karena kita dipihak yang benar. Alhamdulillah, kalau kita tidak berbangga hati. Memang keikhlasan 100% sulit diperoleh, namun itu adalah suatu tantangan dalam kehidupan. Bagaimana seandainya suatu barang miliki kita diambil seseorang tanpa izin alias dicuri atau lainnya yang lebih besar. Disini kita merasakan begitu sulit untuk mengikhlaskannya, padahal kita sadar betul bahwa semua itu se-benar2nya milik Illahi Rabii. Aku punya pengalam kecil dan sederhana.
Doeloe aku punya kendaraan sepeda-angin. Waktu itu harganya cukup lumayan. Sepeda itu (funbike), kendaraan ku satu-satunya (belum punya sepeda-motor)dipinjam tanpa izin. Keluarga ku ribut, juga tetangga. Bahkan diantara tetangga menganjurkan untuk melapor ke Polisi. Aku hanya diam. "Tuhan terima kasih atas nikmat MU, dan kini Kau pindahkan ke hamba Mu yang memang memerlukannya". Alhamdulillah, Tuhan mendengar almhamdu ku. Ia gantikan dengan bermotor. walau tidak begitu bagus. "Terima kasih Tuhan, Kau gantikan dengan yang lebih baik".
Pengalaman lain; teman ku (cukup tua) berdagang minyak tanah (salasatu usaha beliau). Suatu hari dibeli seseorang (maaf, lupa berapa banyaknya) dengan cara diutang dan ternyata tidak pernah dibayar. Teman ku mengeluh. "Sudah ihklaskan saja" kata ku. "Ia memang memerlukan hanya saja caranya tidak baik menurut kita". "Tuhan ingin tahu sampai seberapa besar keikhlasan kita". Teman ku tetap bersikeras dengan berbagai alasan. Secara lahiriah wajar. Dalam hati ku, ujian akan datang lagi. Eee, setelah beberapa hari berikutnya (malam), ternyata semua minyak tanah di toko temanku ludas alias habis. Teman ku menggerutu lagi. Aku diam, tersenyum.
Ku utarakan pengalaman ini tidak berarti keikhlasan ku sudah 100%. Aku hanya berbagi pengalaman, walau sederhana tapi bermakna besar dalam kehidupan kini dan akan datang. Sebenarnya ini merupakan salah satu cara Tuhan menyayangi hamba-hamba Nya yang terpilih. Sampai setua ini, aku masih belajar dan terus belajar keikhlasan yang diinginkan Illahi Rabbi.
Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini, sebagian kita tidak menyadari bahwa selain Tuhan memberikan pelajaran untuk membersihkan hati, juga tentang keikhlasan.
Di hari kemenanan beberapa hari lagi, Idul Fitri 1 Syawal 1430H, mari kita sama-sama saling maaf memaafkan dengan keikhlasan hati yang bersih. Semoga puasa hati kita mendapatkan berkah dari Illahi Rabbi. Amin.
Salam,
A2Karim
Followers
Blog Archive
* Zikrullah
* Wedding Siri
* Love Chocolate
* Whether ... Woman
* my Teachers
* Statistika Bercinta
* Rumah ku, Ka’bah ku
* Kasih Tuhan
* Perempuan Lelaki
* C I n t a
* Kekuatan Bangsa
* Hari Kemenangan
* Keikhlasan
* Masihkah Kau
* Spiritual Sumarah
* Merpatik Ku
* Rec. Sumarah
* rindu Menggila
* Sang Merpati Ku
* 2 Berbeda Bercinta
* Jangan Dustai
* Wedding Siri
* Love Chocolate
* Whether ... Woman
* my Teachers
* Statistika Bercinta
* Rumah ku, Ka’bah ku
* Kasih Tuhan
* Perempuan Lelaki
* C I n t a
* Kekuatan Bangsa
* Hari Kemenangan
* Keikhlasan
* Masihkah Kau
* Spiritual Sumarah
* Merpatik Ku
* Rec. Sumarah
* rindu Menggila
* Sang Merpati Ku
* 2 Berbeda Bercinta
* Jangan Dustai
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment