LOVE & LOVE

Mercy of God, Love Divine Rabbi Gone Space & Time

Tuesday, June 02, 2009

Jangan Dustai Hati Mu

Diposkan oleh a2karim

Dalam kehidupan yang cukup singkat ini, sebagian besar hamba Tuhan sangat mengerti apa ia perbuat dalam keseharian. Sejak ia bangun dari tidur hingga tidur kembali kepelukan malam. Bangun, mandi, makan-minum, bekerja, belajar, bermain, istirahat, bercengkerama dengan keluarga, bersilaturahmi dengan tetangga, akhirnya tidur kembali. Itulah lingkaran kehidupan yang tiada henti.
Coba kita renungkan bersama, seberapa banyak kata-kata yang kita keluarkan dari mulut yang sesuai dan sejalan dengan kata hati. Hanya anda-anda yang tahu di hati masing-masing.
Ibu ‘ku pernah berkata dan masih melekat di benak : Kesalahan ulaian lidahmu akan membinasakan badanmu Peliharalah lidahmu (mulutmu), niscaya ucapanmu setajam pedang Ali bermata dua Pelihara hatimu, itu juga berarti memelihara jasmanimu Berucaplah kamu sesuai dengan kata hatimu Apa yang kau lihat baca dulu dengan hatimu, sebelum lidah bersilat Hadapi badai dengan hatimu, bukan dengan otak, lidah dan kekuatanmu Untuk memelihara kemurnian cinta kepada Tuhanmu, jangan kotori hatimu Ingatlah Tuhan dengan hatimu, bukan dengan kecerdasan otakmu Jangan dustai hatimu, itu berarti sama dengan kamu mendustai Tuhanmu
Itulah kalimat-kalimat nasihat yang telah diberikan ibuku yang juga adalah guruku. Dia telah pulang.
Waktu itu aku tidak banyak mengerti. Hatiku sempat bertanya “koq mama tidak memberikan nasihat yang diwarnai dengan keagamaan yang kami anut”. Aku tak mengerti. Rupanya ibu telah membaca apa kata hatiku, “supaya hidup sehat rohani dan jasmani, dunia hingga akhirat; semuanya akan terpenuhi”. “Amiiiiin”, kata ku menyabut ucapannya. Aku bersujud dipangkuannya. “Dia mama ‘ku, dia guru ‘ku, dia Tuhan ‘ku yang nyata di dunia. Di bawah telapak kakinya terhampar surgawi bagiku”. Ia tersenyum. “Dia bukan wanita racun dunia yang dikatakan segelincir anak-cucu Adam“.
Bagaimana dengan manusia-manusia sekarang yang dikatakan sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna?. Saya susah berucap. Silahkan anda-anda yang berkomentar atau tulis sebagai artikel di web atau di facebook anda misalnya.
Aku pernah ditemui seorang anak muda, waktu itu ia berstatus mahasiswa (ini pengalaman nyata). “Pa”, katanya. “adakah pelajaran Ketuhanan yang paling mudah. Mudah dipelajari, mudah dipahami dan mudah pengaplikasiannya”. “Ada”, kata ku sambil tersenyum. “Apa itu pa”, katanya lagi. Sambil tersenyum ku katakan “Dusta. Untuk tidak berdusta sejak bangun tidur hingga tidur kembali”. “Waaah itu susah pa”, katanya. “Itu pelajaran Ketuhanan yang paling mudah”, kata ku. “Tapi hingga kini bapa belum lulus-lulus juga”, kata ku sambil tersenyum. Dia pergi. Sepertinya ia kecewa dengan jawaban yang ‘ku berikan, tidak seperti ia harapkan. “Illahi Rabbi, ampuni aku telah mengecewakan hati mahluk ciptaan MU”.
Kini aku berumur. Ternyata untuk tidak berdusta suatu pelajaran yang paling sulit bagi ‘ku. Kalau diantara anda-anda atau siapa saja ada yang bisa tidak berdusta, aku angkat topi. Alhamdulillah. Bagaimana dengan anda-anda yang lain ??!. “kalau belum, mari kita sama-sama belajar”, ke Illahi Rabbi. “Tuhan ampunilah semua kesalahan ibu‘ku, baik kepada MU maupun semua ciptaan MU” “Tuhan ampunilah semua kesalahan ibu‘ku, sebesar apapun & sekecil apapun” “Tuhan ampunilah semua kesalahan ibu‘ku, baik disengaja maupun tidak” “Tuhan surgakan ibu‘ku, dia yang mengandung, melahirkan, menyusui & membesarkan ‘ku” “Tuhan surgakan ibu‘ku, dia guru‘ku, di bawah telapak kakinya surga ‘ku” “Tuhan dekaplah ibu‘ku dalam Surga MU, dalam Kemurnian Cinta Kasih MU” “Tuhan murnikan cinta kasih ‘ku kepada MU” Amin

Salam

0 komentar:

Post a Comment